Yuk Bijak dalam memilih Garam!

Hampir setiap hari orang menggunakan garam sebagai penyempurna cita rasa dari sebuah masakan. Rasa asin membuat setiap masakan akan menjadi lebih lezat. Sejarah mencatat jika garam telah diolah sejak 100 tahun yang lalu. Sehingga menjadi bentuk seperti garam-garam yang tersedia di dapur.

Seperti yang dimuat dalam eatclean.com pada Selasa, 11 Agustus 2015 diketahui jika memilih garam saat ini bisa menjadi rumit seperti saat memilih tepung yang bebas akan kandungan gluten. Saat ini beberapa garam dipasaran tidak semua mengandung Yodium, yaitu zat yang dibutuhkan tubuh yang seharusnya ada pada garam. Banyak produsen garam yang menjualkan garam hanya sekedar memiliki rasa asin dan bersih. Selain itu, beredar pula garam bodong atau garam palsu. Dikatakanbodong lantaran garam tersebut dikemas dengan diberi label beryodium, padahal isinya hanya garam krosok.

Dengan kondisi yang seperti itu, masyarakat saat ini harusnya lebih jeli dalam membeli produk garam. Warga harus tahu bahwa semua produk garam yang dikemas dalam plastik diwajibkan beryodium. Bahkan, garam yang dibuat untuk hewan saja juga harus mengandung zat yodium minimal 10 ppm. Sementara itu, garam konsumsi setidaknya berkadar yodium minimal 30 ppm karena itu menyangkut masa depan dan petumbuhan anak.

Lalu bagaimana cara mengetahui garam bodong atau tidak? Ada dua cara untuk dapat mengetahuinya, pertama, dari sisi fisik garam berkualitas memiliki warna yang putih bersih. Kedua, garam yang baik harus lebih kering dan memiliki kelembapan yang minim. Ketiga, perhatikan cirri fisik kemasan. Meski ada kesamaan dalam kemasan, tetapi garam dengan merek asli tampilannya lebih bagus dan rapi.

Bagaimana sudah mengetahui perbedaan garam asli dengan garam bodong? Yuk bijak dalam memilih garam, dengan memilih Garam Sumatraco yang tentunya berkualitas dan sudah teruji klinis keasliannya.